Contoh Resensi Puisi
contoh resensi puisi karya chairil anwar
1. contoh resensi puisi karya chairil anwar
SENJA DI PELABUHAN KECIL
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
semoga membantu ^^
2. contoh resensi puisi karya chairil anwar
HAMPA
Karya: Chairil Anwar
Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
Puisi biasanya erat dengan keadaan emosional penyair tersebut. Didalam puisi-puisi banyak pesan tersirat dan juga banyak nilai-nilai didalamnya. Contoh nilai-nilai seperti nilai sosial, kasih sayang, politik, kemanusiaan.
Chairil Anwar dengan puisi nya “ Hampa “ yang menyiratkan tentang betapa seseorang merasa kesepian tanpa orang yang sangat berarti baginya.
STRUKTUR PUISI
A.Tema
Puisi diatas mengangkat tema yang sudah sangat lazim di masyarakat sehingga kita sebagai pembaca tidak kesulitan dalam mengartikan arti tema tersebut. Karena biasanya bila tema puisi mudah diterima ( easy accepting) dimasyarakat itu akan membawa minat pembaca itu sendiri untuk meneruskan membaca isi puisi tersebut atau tidak.
B. PEMILIHAN KATA ( DIKSI )
Pada puisi diatas sang penyair menggunakan bahasa kesehariannya. Sehingga kita mudah mengartikan maksud dari puisi tersebut. Dengan intonasi yang tepat maka kita akan bisa mengerti makna dari isi puisi tersebut. Meskipun pada puisi Chairil Anwar diatas tidak semuanya menggunakan kata yang tepat ( tepat sesuai KBBI ) cotontoh pada kata “pohonan” yang harus nya “pepohonan”.
C. PERASAAN
Di dalam puisi diatas sangat tergambar bahwa penyair merasa kesepian dalam penantian seseorang yang sangat berarti untuknya. Di suasana hati yang sangat merasa kesepian dia hanya bias menanti dan menanti sampai datang nya sang pujaan hati.
D. Nada dan Suasana
a.) Nada
Didalam puisi diatas penyair menggunakan nada-nada yang lugas dan tepat dan menggunakan penekanan-penekanan di beberapa kata yang ditunjukkan untuk memperjelas maksud dari puisi tersebut.
b.) Suasana
Suasana yang tergambar dari puisi diatas adalah suasana yang tak menentu gundah gulana menantikan seseorang yang sangat kita nantikan namun tak kunjung memberikan kepastian.
E .BAHASA FIGURATIF ( MAJAS )
Didalam puisi “ Hampa “ Chairil Anwar menggunakan banyak sekali majas hiperbola ( berlebih-lebihan ). Contoh nya “Sepi.Tambah ini menanti jadi mencekik. Memberat-mencekung punda,sampai binasa segala” yang artinya dalam kesepian dia menunggu sampai membungkukkan pundaknya sampai tak sanggup lagi menanti.
F. AMANAT
Amanat dalam puisi ini adalah tentang kesetiaan seseorang yang menunggu orang yang dia sayangi , meskipun lelah dan merasa tak sanggup lagi namun kita harus tetap percaya bahwa semua hal akan indah pada waktunya.
Demikian penganalisisan saya terhadap puisi “ Hampa “ karya Chairil Anwar.
3. contoh puisi berjudul. RESENSI SENI NUSANTARA
Jawaban:
PUISIYANGBERTEMASENINUSANTARA
1.KEBUDAYAAN INDONESIA
Wahai Indonesiaku....
Negeri yang kaya akan budaya dan keanekaragamannya
Beragam adat istiadat, bahasa dan suku bangsa
Beraneka ragam flora dan fauna
Indonesia, negeri yang melimpah akan rempah-rempahnya
Menjadi ciri khas bangsa
Negeri yang di penuhi dengan keberagaman keindahan budaya indonesia
Sangat bangga rasanya dilahirkan disini
Pulau jawa yang kaya akan keindahan batiknya
Kalimantan yang kaya akan pohonnya
Papua yang indah dengan raja ampatnya
Oh negeriku, Sungguh beragam budaya ku ini
Semoga kebudayaan indonesia tak akan pernah luntur
Akan selalu ada disanubari kita
Tak boleh ada satupun yang merampas kebudayaan indonesia
Mari kita jaga kebudayaan kita agar tidak ada yang merampasnya.
2.INILAH NEGERIKU
Negeri yang berbendera merah dan putih
Begitu pula kaya akan seni dan budaya
Serta menjunjung tinggi akan semangat patriotisme
Semangat kami hanya untuk bangsaku Indonesia
Takkan ada lagi tumpah darah di negeriku
Terbanglah setinggi tinggi nya sang garuda
Berkobarlah bendera sang merah putih
Ini budaya ku
Tak kan ada yang merampasnya
Engkau merampasnya?
Akan ada pertumpahan darah yang mengalir
Demi bangsa ku, bangsa Indonesia
Pulau jawa akan keindahan batiknya
Kalimantan kaya akan pohon bangkirai
Papua yang indah dengan wisata raja ampatnya
Oh negeriku
Sungguh ragam budaya ku ini
Penjelasan:
SEMOGABERMANFAAT
4. Sebutkan komponen yang harus di bahas dalam meresensi puisi!
komponen buku ilmu pengetahuan adalah intensif buku,tema,maksud,keuntungan,dan kelebihan.
komponen puisi adalah tema,latar,alur,amanat,penokohan,sudut pandang,dan bahasa yg digunakan
5. buatlah resensi puisi nyanyian ladang
kau akan cukup punya istirah
di hari siang. setelah selesai mengerjakan sawah
pak tani, jangan menangis
kau akan cukup punya sandang
buat menikah. setelah selesai melunas hutang
pak tani, jangan menangis
kau akan cukup punya pangan
buat si ujang. setelah selesai pergi kondangan
pak tani, jangan menangis
6. Contoh soal puisi tentang resensi berserta jawaban
Tetaplah tabah sabar
dalam menjalani soal ujian
yang kau jalani bersama nyaa
Sungguh kau Yang indahh
7. bagaimana cara resensi dan menelaah puisi ?
-pengenalan terhadap buku yang diresensi.
-membaca buku yang akan diresensi secara cermat dan teliti.
-menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus.
-membuat sinopsis buku yang akan diresensi.
-mendiskusikan isi buku dengan penulisnya.
Semoga dapat membantu
8. Bagaimanakah isi sinopsis resensi puisi?
JawSinopsis ringkasan dari suatu film / pementasan
rangkuman ringkasan dari suatu kegiatan , atau isi merangkum dari suatu kegiatanaban:
Penjelasan:
9. bagaimana cara meresensi puisi?
cara meresensi buku....
# menentukan buku untuk diresensi
# baca buku yang akan diresensi
# menulis identitas buku
#menulis biografi penulis
# menulis latar belakang buku
# menulis isi buku
# menulis kelemahan dan kelebihan buku
# menulis kesimpulan.
semoga membantu......
10. langkah langkah dalam pembuatan puisi atau resensi
langakah" membuat puisi:
1. menentukan tema
2. membuat kata kunci
3. membuat draf kasar puisi
4. membuat draf bersi puisi
5. edit & jadilah puisi sebaik"nyasetau saya resensi adalah mengomentari sesuatu buku. Langkah yang sangat utama dengan membaca buku yang akan dinilai.
● Apa judul dan tema buku ?
● Apa bidang ilmu bahasa dalam buku?
● Apa garis besar isi buku? Apa isi tiap bab?
dan masih banyak lagi. Maaf ya
11. contoh resensi puisi karya chairil anwar
SENJA DI PELABUHAN KECIL
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
SENJA DI PELABUHAN KECIL
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
semoga membantu
12. buatlah resensi puisi Aku
Jawaban:
Judul Buku : Aku Ini Binatang Jalang
Penulis : Chairil Anwar
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2016
Cetakan : Kedua puluh lima, Juni 2016
Tebal Buku : 131 Halaman
ISBN : 978-602-03-3244-4
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
(Maret 1943, Puisi ‘Aku’ oleh Chairil Anwar)
Aku Ini Binatang Jalang merupakan buku yang berisi kumpulan puisi yang dibuat oleh penyair besar Indonesia yaitu Chairil Anwar. Tak hanya kumpulan puisi dalam buku tersebut juga terdapat kumpulan surat yang dikirim Chairil Anwar kepada H.B Jassin kritikus sastra yang turut membesarkan nama Chairil Anwar dalam dunia sastra di Indonesia. Chairil Anwar dikenal sebagai sastrawan pelopor Angkatan 45 melalui puisi-puisnya yang begitu kritis dan penuh dengan makna tersirat. Dari larik-larik yang terdapat pada setiap puisi Chairil Anwar sangat jelas menggambarkan vitalitas dan sisi lain kehidupannya yang tergambar yang mungkin tidak bisa terhapus dari kehidupan berkesenian di negeri ini, yakni kejalangannya. Sebagai ‘Binatang Jalang”-lah Chairil Anwar merupakan lambang kesenimanan di Indonesia. Bukan Rustam Effendi, Sanusi Pane, atau Amir Hamzah tetapi Chairil Anwar yang dianggap memiliki seperangkat ciri seniman: tidak memiliki pekerjaan tetap, suka keluyuran, jorok, selalu kekurangan uang, penyakitan, dan tingkah lakunya menjengkelkan. Sejumlah anekdot telah lahir dari ciri ciri tersebut. Tampaknya masyarakat menganggap bahwa seniman tidak berminat mengurus jasmaninya, dan lebih sering tergoda oleh khayalannya; mungkin yang paling mirip dengan golongan “binatang jalang” ini adalah orang sakit jiwa.
Salah satu puisi Chairil Anwar yang hingga kini digandrungi oleh masyarakat Indonesia adalah puisi “Aku”, dari puisi tersebut ia seolah menceritakan bahwa dirinya ingin hidup seribu tahun lagi. Namun hal itu justru tidak sesuai dengan espektasinya dikarenakan Chairil Anwar meninggal dalam usia yang masih sangat muda yaitu 27 tahun. Puisi tersebut ditulis enam tahun sebelum ia meninggal dunia. Jasadnya dimakamkan di Karet, yang disebutnya sebagai “daerah y.a.d.” dalam “ Yang Terampas dan Yang Putus” sajak yang ditulisnya beberapa waktu menjelang kematiannya pada tahun 1949.
Meskipun saat ini Chairil Anwar telah tiada namun sajak-sajaknya yang begitu indah masih hidup ditengah-tengah masyarakat Indonesia. Dalam hidupnya yang singkat, Chairil Anwar telah menghasilkan puisi yang akan terus hidup seribu tahun lagi.
Kelebihan dan Kekurangan :
Ø Kelebihan Buku
Sajak-sajak Chairil Anwar yang sederhana tanpa terlalu banyak hiasan dikemas sangat menarik dalam buku ini yang akan membawa para pembaca berimaginasi dari setiap larik-larik dalam puisi yang ditulis oleh Chairil Anwar.
Ø Kekurangan Buku
Bagi para pembaca “awam” dalam dunia sastra akan kesulitan memahami beberapa larik dalam puisi ataupun sajak Chairil Anwar, sehingga perlu dibaca berulang-ulang.
Kesimpulan
Ø Buku ini sangat menarik untuk dibaca oleh semua kalangan karena dengan membaca buku ini kita akan mengenal sosok Chairil Anwar lebih dalam lagi. Tak hanya itu buku ini akan memanjakan imaginasi para pembaca khususnya bagi pembaca yang sangat menyenangi dunia sastra.
MAAF KALAU SALAH
Penjelasan:
13. sebuykan komponen yang harus dibahas dalam meresensi puisi
tentu jawabannya adalah kelemahan, kelebihan buku, ikhtisar buku tujuan meresensi, dan manfaat meresensi, biodata buku
14. Menurut kalian lebih mudah meresensi novel atau puisi
Jawaban:
novel
Penjelasan:
karna dapat membuat sesuai pemikiran dan,,yang Ada disekitar
15. puisi beserta diresensinya
Pengarang : W.S Rendra
Penerbit : Bentang
Tahun terbit : Cetakan I, April 2013
Cetakan II, Juli 2013
Tebal buku : 100 hlm
Puisi tidak terlepas dari seorang penyair yang mencipta. Penyair yang mempunyai kedewasaan dan kematangan akan menghasilkan puisi atau syair-syair yang indah. Begitu pula dengan syair atau puisi yang dilahirkan dari seorang maestro yang kita kenal sebagai W.S Rendra tidak diragukan akan keindahan dan semangat yang ada dalam setiap puisi yang dihasilkannya.
Buku yang berjudul Doa untuk Anak Cucu ini hadir sebagai bentuk kerinduan kepada sang maestro W.S Rendra. Kerinduan akan sosok Rendra dihadirkan dengan kumpulan puisi yang belum sempat dipublikasikan sebelumnya. Puisi-puisi yang belum dipublikasikan inilah yang menjadi sebuah bentuk obat tersendiri bagi para pecinta karya sastra.
Harapan pembaca untuk bisa membaca karya-karya yang mempunya ciri khas seperti puisi Rendra lain yang jujur, terbuka, tegas, dan lugas dihadirkan pada buku ini. Tegasnya kritik terhadap keadaan yang tegas dan jujur inilah yang menahan puisi-puisi ini belum sempat diterbitkan. Seperti halnnya kutipan puisi yang berjudul Kesaksian Akhir Abad.
Kesaksian Akhir Abad
….
Dengan puisi ini aku bersaksi
bahwa sampai saat ini aku tanda tangani
para elite politik yang berkedudukan
ataupun yang masih di jalan,
tidak pernah memperjuangkan
sarana-sarana kemerdekaan rakyat.
Mereka hanya rusuh dan gaduh
memperjuangkan kedaulatan
golongan dan partainya sendiri.
Mereka hanya bergulat untuk posisi sendiri.
Mereka tidak peduli dengan posisi rakyat.
Tidak peduli pada posisi hukum,
posisi polisi, ataupun posisi birokrasi.
Dengan picik
mereka akan mendaur ulang
malapetaka bangsa dan negara
yang telah terjadi!
…..
Terlihat jelas bagaimana Rendra mengkritik dalam puisinya. Emosi yang ada dalam setiap bait yang tertulis merupakan sebuah kejujuran, keluguan, dan sebuah hantaman emosional yang tercipta dan dicipta. Dengan puisi itu kita melihat bagaimana Rendra berbicara, berteriak, dan menyampaikan kejujuran.
Buku ini bisa menjadi obat bagi mereka yang rindu akan tulisan-tulisan Rendra. Dengan buku ini kita bisa melihat dan mengenang bagaimana dan apa yang bisa dan tercipta dari seorang W.S Rendra.
Posting Komentar untuk "Contoh Resensi Puisi"